# # Bukan Laman Resmi # # Jalan Letjend Sutoyo 78 Pare Kediri # Misa Mingguan Pagi : 06.30 WIB # Misa Mingguan Sore : 18.00 WIB # Misa Harian Pagi (Senin, Selasa, Kamis, Sabtu ) : 05.30 WIB # Misa Harian Sore (Rabu, Jumat ): 18.00 WIB # Misa Bahasa Jawa : Minggu ke V Tiap Bulan pukul 18.00 WIB #

Minggu, 13 Juli 2014

Setengah hati atau sepenuh hati ?

     Pembaca terkasih, tentu kita tidak asing lagi dengan dunia pertanian atau perladangan Tabur menabur benih merupakan kebiasaan parabpetani sawah, petani sayur atau petani kebun. Petani yang baik tentu menyiapkan lahannya sedemikian rupa agar dapat menjadi tempat tumbuhnya biji-biji tanaman yang ditaburnya diatas tanag yang disiapkannya. Harapannya adalah panenan. 
    Yesus mengajarkab tentang Kerajaan Allah kepada orang-orang yang waktu itu berbondong-bondong mengikuti dan mengerumuni Yesus. Di antara mereka yang bernondong-bondong itu ada yang sungguh-sungguh ingin mendengarkan dan menjadi murid Yesus, namun ada pula yang hanya ingin mendapat sesuatu. 
        Melihat banyak orang yang berbondong-bondong itu Yesus mengajarkan Kerajaan Allah dengan perumpamaan tentang seorang penabur. Penabur itu menaburkan benihnya di tanah yang telah disiapakan. Lalu diatur dan dijaga, sehingga memungkingkan tumbuhnya benoh-benih iru untuk hidup, bertunas, berbatang, berdaun, berbunga, dan akhirnya berbuah, sehingga dapat menghasilkan panen yang berlat-lipat. Namun ada benih yang jatuh di tanah-tanah yang tidak disiapkan dengan baik. Ada pula benih yang jatuh disemak-semak duri bahkan ada yang di jalanan. Jelas bahwa be ih-benih yang jatuh di tempat yang tidak terawat dan tidak terjaga tidak akan bisa tumbuh dengan wajar dan tentu tidak akan bisa berbuah(Mat 13 : 1 - 23).
       Pembaca terkasih, tanah tempat benih bertumbuh adalah hati manusia. Penaburnya adalah Tuhan Yesus sendiri. Benih itu adalah Sabda Allah yang ditaburkan dan diwartakan oleh Yesus. Di antara orang-orang yang berbondong-bondong itu ada yang sungguh-sungguh mau menjadi lahan yang subur untuk tumbuhnya Sabda Tugan, sehingga Kerajaan Allah dapat dirasakan banyak orang. Sebaliknya diantara mereka ada yang hanya setengah hati dan tidak sungguh-sungguh dalam mengikuti Yesus karena hanya menginginkan sesuatu yang dangkal sehingga tidak bisa menjadi tempat yang subur untuk tumbuhnya benih-benih Sanda Tuhan.
       Nah para pembaca sekalian, kita ini termasuk orang yang setengah hati atau yang sepenuh hati ? Mari bertanya pada diri sendiri. Berkah Dalem. (YN*.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar